Batavia Air Pailit, Agen Travel Bingung
BONTANG –
Keputusan pailit yang diberikan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada
maskapai penerbangan Batavia Air berimbas pada agen dan biro perjalanan
di Bontang. Sejak Batavia Air menghentikan operasionalnya pada pukul
00.00 WIB pada Kamis (31/1) kemarin, calon penumpang yang telah memesan
tiket langsung berdatangan pada beberapa kantor agen tour and travel
yang melayani penjualan tiket maskapai berlambang huruf B tersebut.
“Iya, sejak kemarin (Kamis, Red.) banyak pembeli yang datang mempertanyakan kejelasan nasib tiket Batavia Air yang sudah dibeli. Mereka menginginkan uang mereka dikembalikan,” kata Siti Fatimah, karyawan Kalimaya Tour and Travel yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman.
Fatimah mengatakan, kejadian pailitnya Batavia Air ini terjadi begitu mendadak. Dia sendiri baru mengetahuinya dari penumpang Batavia Air yang menghubunginya dan mengatakan tidak bisa melakukan check-in di bandara. Dari pihak Batavia Air sendiri hingga berita ini diturunkan belum memberikan konfirmasi terkait keputusan pailit tersebut.
“Kami disini jadi bingung karena belum ada pemberitahuan dari Batavia. Sementara ketika kami menghubungi kantor perwakilannya di Balikpapan tidak ada yang mengangkat,” jelas Fatimah.
Terkait belum adanya konfirmasi dari Batavia Air terkait pengembalian dana, Fatimah mengatakan pihaknya akan mengirimkan surat mempertanyakan hal tersebut pada Senin (4/2) mendatang. Disebutkan Fatimah, di Januari ada banyak pembelian tiket Batavia Air. Para calon penumpang kebanyakan membeli tiket untuk masa liburan di bulan Juli mendatang. Rata-rata pembeli memesan tiket pulang pergi sekaligus dalam jumlah banyak untuk keluarga. Untuk Kamis lusa kemarin saja ada tiga orang yang datang meminta pengembalian uang tiket. Masing-masing memesan 8, 12, dan 4 tiket. Selain didatangi secara langsung, ada juga penumpang yang menelepon meminta pengembalian uang tiket.
“Kami tidak bisa mengembalikan uang mereka karena kami hanya bertindak sebagai perantara. Memang itu bukan tanggung jawab travel, dari maskapainya yang mesti bertanggung jawab. Kami sudah menjelaskannya pada mereka, ada yang bisa memahami tapi ada juga yang tidak. Bahkan sampai marah-marah dan memukul meja. Kami sendiri disini merugi karena kami juga menyimpan dana deposit di Batavia. Yang kami takutkan nantinya sepertikasus Mandala Air, kami tidak mendapat pengembalian dana,”
jelasnya.
Hal senada dialami Iwan Travel yang bertempat di Jalan Bhayangkara. Yeni Hernaningsih, pemilik Iwan Travel mengatakan, komplain calon penumpang sudah terjadi segera setelah Batavia Air dinyatakan pailit dan berhenti beroperasi sejak pukul 00.00 Wib. Di hari itu (Kamis, Red.) ada banyak calon penumpang yang mendatangi kantornya memintapengembalian uang
tiket. Tak hanya itu, komplain juga datang melalui telepon. Bila
dijumlahkan, ada sekira 20-an keluhan yang masuk.
“Dari Subuh sudah ada yang komplain minta uangnya dikembalikan.Tapi kami sendiri memang hanya membantu dalam hal pembelian saja. Setiap komplain itu lalu kami sarankan untuk menghubungi pihak Batavia Air yang sudah disarankan perusahaan penyedia tiketnya. Meski begitu ada tamu yang tidak mau mengerti,” kata Yeni.
Keputusan pailitnya Batavia Air secara mendadak ini dikeluhkan Yani. Menurutnya, semestinya pihak Batavia Air memberikan konfirmasi atau pemberitahuan terlebih dulu. Sehingga tidak membingungkan pihak travel.
“Jauh hari sebelumnya mesti ada pemberitahuan. Kalau seperti ini kan kami jadi bingung dan pusing bagaimana menjelaskannya pada para tamu. Kami sudah menelepon ke Batavia Air tapi tidak ada yang mengangkat. Sopir kami yang mendatangi kantornya di Sepinggan, Balikpapan mengatakan kalau kantornya kosong dan dijaga polisi. Kalau seperti ini kami bingung mau mengadu kemana. Ya kami disini sekarang hanya bisa menunggu konfirmasi dari Batavia. Katanya Senin besok baru akan diumumkan,” terangnya.
Sementara hal berbeda terjadi pada beberapa cabang agen travel besar di Bontang. Misalnya Sata Tour di Lhoktuan. Noor Asiah, pemilik Sata Tour mengatakan, pihaknya tidak terpengaruh atas pailitnya Batavia Air tersebut. Karena, selama dua bulan terakhir, tidak ada tiket Batavia Air yang dijual. Hal ini dikarenakan link pada Batavia Air mengalami masalah. Selain itu juga tidak ada calon penumpang memesan penerbangan Batavia Air.
“Selama dua bulan kemarin itu link kami ke Batavia Air bermasalah. Penerbangannya juga sudah jarang. Kami sendiri hanya perwakilan dari Balikpapan. Mungkin yang di Balikpapan ada banyak komplain saya kurang tahu,” jelasnya.
Senada, Slamet, pemilik Ika Jaya Lestari menyebut tidak terpengaruh atas pailitnya Batavia Air. Karena tidak ada pembelian tiket Batavia Air pada travelnya. Meski begitu, dia telah menerima surat permohonan maaf dari Batavia Air pusat.
“Kalau Batavia Air memang masih kalah dari maskapai lain. Tapi kemarin itu saya terima email yang isinya permohonan minta maaf dari Batavia Air terkait pailitnya maskapai tersebut,” jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, PT Metro Batavia selaku perusahaan yang menjalankan Batavia Air diputuskan pailit setelah digugat perusahaan penyewaan pesawat International Lease Finance Corporation (ILFC). Gugatan tersebut terkait penyewaan pesawat Airbus A-330 yang sedianya dioperasikan Batavia untuk angkutan haji, namun batal karena kalah dalam tender pengangkutan haji. Batavia terlilit dalam perjanjian sewa pesawat yang dibuat pada Desember 2009 dan berlaku hingga Desember 2015. Namun, sewa tersebut belum dibayar sejak bulan pertama pesawat dipinjamkan. Selain itu, Batavia Air juga dilaporkan memiliki tagihan penyewaan pesawat pada Sierra Leasing Limited.
Kepala Humas Batavia Air, Elly Simanjuntak mengatakan, karena PN Jakarta Pusat sudah memutus pailit Batavia Air maka secara resmi penerbangan tidak dilayani lagi. Bagi penumpang yang sudah terlanjur memesan tiket pesawat, lanjutnya, bisa mengembalikan tiket yang sudah dipesan, "Bagi yang sudah beli tiket, bisa datang dan lapor ke kantor perwakilan kami untuk pencatatan refund (pengembalian uang). Semuanya akan kami catat dulu," ujarnya.
Meski pencatatan refund bakal dilakukan, namun Elly tidak berani menjamin uang tiket tersebut bisa dikembalikan. Alasannya, segala sesuatu yang berurusan dengan dampak dari putusan pailit, telah diserahkan sepenuhnya ke kurator. "Kami sendiri tidak bisa mengatakan tiket bisa dikembalikan, tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin membantu pengembalian uang tiket itu. Kami akan catat dan serahkan sepenuhnya ke kurator," ungkapnya. (luk)
“Iya, sejak kemarin (Kamis, Red.) banyak pembeli yang datang mempertanyakan kejelasan nasib tiket Batavia Air yang sudah dibeli. Mereka menginginkan uang mereka dikembalikan,” kata Siti Fatimah, karyawan Kalimaya Tour and Travel yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman.
Fatimah mengatakan, kejadian pailitnya Batavia Air ini terjadi begitu mendadak. Dia sendiri baru mengetahuinya dari penumpang Batavia Air yang menghubunginya dan mengatakan tidak bisa melakukan check-in di bandara. Dari pihak Batavia Air sendiri hingga berita ini diturunkan belum memberikan konfirmasi terkait keputusan pailit tersebut.
“Kami disini jadi bingung karena belum ada pemberitahuan dari Batavia. Sementara ketika kami menghubungi kantor perwakilannya di Balikpapan tidak ada yang mengangkat,” jelas Fatimah.
Terkait belum adanya konfirmasi dari Batavia Air terkait pengembalian dana, Fatimah mengatakan pihaknya akan mengirimkan surat mempertanyakan hal tersebut pada Senin (4/2) mendatang. Disebutkan Fatimah, di Januari ada banyak pembelian tiket Batavia Air. Para calon penumpang kebanyakan membeli tiket untuk masa liburan di bulan Juli mendatang. Rata-rata pembeli memesan tiket pulang pergi sekaligus dalam jumlah banyak untuk keluarga. Untuk Kamis lusa kemarin saja ada tiga orang yang datang meminta pengembalian uang tiket. Masing-masing memesan 8, 12, dan 4 tiket. Selain didatangi secara langsung, ada juga penumpang yang menelepon meminta pengembalian uang tiket.
“Kami tidak bisa mengembalikan uang mereka karena kami hanya bertindak sebagai perantara. Memang itu bukan tanggung jawab travel, dari maskapainya yang mesti bertanggung jawab. Kami sudah menjelaskannya pada mereka, ada yang bisa memahami tapi ada juga yang tidak. Bahkan sampai marah-marah dan memukul meja. Kami sendiri disini merugi karena kami juga menyimpan dana deposit di Batavia. Yang kami takutkan nantinya seperti
Hal senada dialami Iwan Travel yang bertempat di Jalan Bhayangkara. Yeni Hernaningsih, pemilik Iwan Travel mengatakan, komplain calon penumpang sudah terjadi segera setelah Batavia Air dinyatakan pailit dan berhenti beroperasi sejak pukul 00.00 Wib. Di hari itu (Kamis, Red.) ada banyak calon penumpang yang mendatangi kantornya meminta
“Dari Subuh sudah ada yang komplain minta uangnya dikembalikan.Tapi kami sendiri memang hanya membantu dalam hal pembelian saja. Setiap komplain itu lalu kami sarankan untuk menghubungi pihak Batavia Air yang sudah disarankan perusahaan penyedia tiketnya. Meski begitu ada tamu yang tidak mau mengerti,” kata Yeni.
Keputusan pailitnya Batavia Air secara mendadak ini dikeluhkan Yani. Menurutnya, semestinya pihak Batavia Air memberikan konfirmasi atau pemberitahuan terlebih dulu. Sehingga tidak membingungkan pihak travel.
“Jauh hari sebelumnya mesti ada pemberitahuan. Kalau seperti ini kan kami jadi bingung dan pusing bagaimana menjelaskannya pada para tamu. Kami sudah menelepon ke Batavia Air tapi tidak ada yang mengangkat. Sopir kami yang mendatangi kantornya di Sepinggan, Balikpapan mengatakan kalau kantornya kosong dan dijaga polisi. Kalau seperti ini kami bingung mau mengadu kemana. Ya kami disini sekarang hanya bisa menunggu konfirmasi dari Batavia. Katanya Senin besok baru akan diumumkan,” terangnya.
Sementara hal berbeda terjadi pada beberapa cabang agen travel besar di Bontang. Misalnya Sata Tour di Lhoktuan. Noor Asiah, pemilik Sata Tour mengatakan, pihaknya tidak terpengaruh atas pailitnya Batavia Air tersebut. Karena, selama dua bulan terakhir, tidak ada tiket Batavia Air yang dijual. Hal ini dikarenakan link pada Batavia Air mengalami masalah. Selain itu juga tidak ada calon penumpang memesan penerbangan Batavia Air.
“Selama dua bulan kemarin itu link kami ke Batavia Air bermasalah. Penerbangannya juga sudah jarang. Kami sendiri hanya perwakilan dari Balikpapan. Mungkin yang di Balikpapan ada banyak komplain saya kurang tahu,” jelasnya.
Senada, Slamet, pemilik Ika Jaya Lestari menyebut tidak terpengaruh atas pailitnya Batavia Air. Karena tidak ada pembelian tiket Batavia Air pada travelnya. Meski begitu, dia telah menerima surat permohonan maaf dari Batavia Air pusat.
“Kalau Batavia Air memang masih kalah dari maskapai lain. Tapi kemarin itu saya terima email yang isinya permohonan minta maaf dari Batavia Air terkait pailitnya maskapai tersebut,” jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, PT Metro Batavia selaku perusahaan yang menjalankan Batavia Air diputuskan pailit setelah digugat perusahaan penyewaan pesawat International Lease Finance Corporation (ILFC). Gugatan tersebut terkait penyewaan pesawat Airbus A-330 yang sedianya dioperasikan Batavia untuk angkutan haji, namun batal karena kalah dalam tender pengangkutan haji. Batavia terlilit dalam perjanjian sewa pesawat yang dibuat pada Desember 2009 dan berlaku hingga Desember 2015. Namun, sewa tersebut belum dibayar sejak bulan pertama pesawat dipinjamkan. Selain itu, Batavia Air juga dilaporkan memiliki tagihan penyewaan pesawat pada Sierra Leasing Limited.
Kepala Humas Batavia Air, Elly Simanjuntak mengatakan, karena PN Jakarta Pusat sudah memutus pailit Batavia Air maka secara resmi penerbangan tidak dilayani lagi. Bagi penumpang yang sudah terlanjur memesan tiket pesawat, lanjutnya, bisa mengembalikan tiket yang sudah dipesan, "Bagi yang sudah beli tiket, bisa datang dan lapor ke kantor perwakilan kami untuk pencatatan refund (pengembalian uang). Semuanya akan kami catat dulu," ujarnya.
Meski pencatatan refund bakal dilakukan, namun Elly tidak berani menjamin uang tiket tersebut bisa dikembalikan. Alasannya, segala sesuatu yang berurusan dengan dampak dari putusan pailit, telah diserahkan sepenuhnya ke kurator. "Kami sendiri tidak bisa mengatakan tiket bisa dikembalikan, tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin membantu pengembalian uang tiket itu. Kami akan catat dan serahkan sepenuhnya ke kurator," ungkapnya. (luk)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment