Peluang Bisnis Tiket Pesawat
Binaga Tours & Travel Segera Menyelenggarakan Keberangkatan Ibadah Umroh anda, hanya dengan Rp. 18 juta anda bisa umroh bersama kami selama 11 hari di Mekkah dan Madinah

Kami menjual tiket pesawat terbang dengan harga promo & murah

Terima Kasih karena Anda telah meluangkan waktu untuk berkunjung ke website kami ini Binaga Tour & Travel .
Buat seluruh pelanggan Binaga Tour & Travel yang telah setia dan mempercayai kami selama ini, kami akan meningkatkan Mutu Pelayanan demi menjaga kepercayaan seluruh pelanggan kami, dan kami juga akan terus meng-update berita pesawat setiap harinya untuk anda

Kami juga membuka kesempatan bagi rekan rekan semuanya yang berjiwa bisnis untuk bergabung bersama kami dalam menjalankan bisnis ini. Jika anda tertarik dan serius untuk mendapatkan penghasilan yang tidak terjangkau, Silahkan klik disini

Saat ini Anda dapat melakukan pemesanan tiket pesawat kepada kami melalui:

Reservasi tiket secara online Cek Tiket Online disini


bisa lewat SMS/telepon

08127015790


Yahoo Messenger : ymsgfinancebtm_cars

email :

ruly.abdillah@gmail.com


dengan menyebutkan Nama Penumpang, Rute Pesawat dan Tanggal keberangkatan



- Pembayaran bisa lewat transfer via ATM, internet banking atau mobile banking
- Dapatkan harga tiket pesawat yang lebih murah dari harga di website maskapai
- E-tiket bisa dikirim lewat email


- Silahkan Lakukan Pembayaran Ke Rekening Dibawah Ini
BCA Cabang Nagoya - Batam

No Rekening :

3403431059


Bank Mandiri Cabang Batam Industrial Park
No Rekening :

1090009967308


Bank BNI Cabang Sei Panas - Batam
No Rekening : 0214822882
Bank Syariah Mandiri - Batam
No Rekening : 0387116703
Atas Nama : Ruly Abdillah

Jika ada yg ingin di tanyakan Hubungi Kami melalui nomor di bawah ini :

Binaga Tours & Travel (Ibu Alda)


Griya Batuaji Asri Tahap 1 Blok X No. 19 - Batam

08127015790


085264824843

Email : ruly.abdillah@gmail.com


JAM KERJA PUKUL 08.00 - 21.00 WIB

Gunung Papandayan, Surga yang 'Jatuh' di Garut

Diposkan oleh Ruly Abdillah Ginting on Thursday, January 24, 2013



Gunung Papandayan, Surga yang 'Jatuh' di Garut
Gunung yang Terbelah Jenuh dengan pekerjaan? Datanglah ke Gunung Papandayan, Jabar. Memiliki alam yang bersih, udara yang segar dan suasana yang menenangkan hati, Gunung Papandayan bagai surga yang 'jatuh' ke bumi.

Gunung Papandayan yang berada di Garut, membuat kami mudah mencapainya dari Jakarta. Berangkat hari Jumat pukul 23.00 WIB, kami akan mencapai titik awal pendakian sekitar pukul 04.30 WIB. Perjalanan naik, bisa dimulai sekitar pukul 07.00 WIB, ketika matahari sudah mulai bersinar. Hal ini penting karena pada musim kemarau, cuaca sangat dingin.

Dari sejak awal pendakian, mata sudah dimanjakan dengan panorama sekitar yang sungguh menawan. Bulan Juni merupakan bulan yang cocok untuk kegiatan treking, karena sedang musim kemarau. Sehingga, cuaca begitu cerah dengan langit yang begitu biru, tanpa ada noda di awan putih sedikit pun. Karena bau belerang masih agak menyengat, disarankan agar mengenakan masker untuk menghindari pusing atau mual.

Perjalanan dari pos awal hingga tempat kami bermalam, yaitu Pondok Salada hanya memakan waktu tidak lebih dari 4 jam. Hal ini dapat dilakukan dengan kondisi santai atau slow trekking, sambil menikmati indahnya pemandangan di sepanjang jalur pendakian.

Pemandangan cantik lagi-lagi ada di depan mata. Ada perpaduan warna krem kekuningan dengan birunya langit. Kata orang, warna krem kekuningan ini diakibatkan terbelahnya kawah karena letusan Gunung Papandayan beberapa tahun lalu. Sunggguh merupakan suatu lukisan alam yang sempurna!

Pun ketika kaki sudah mulai memasuki hutan mati. Mata dan mulut hanya bisa terbuka lebar-lebar karena takjub. Kering kerontang pohon-pohon yang ada, merupakan saksi bisu betapa dahsyatnya letusan Papandayan beberapa tahun lalu.

Di beberapa tempat, ada pohon-pohon dan semak hijau di punggung bukit. Mereka seolah menunjukkan ketegarannya dalam melanjutkan hidup setelah letusan. Punggung bukit di kejauhan yang masih belum ditumbuhi pepohonan juga tak mau kalah. Dia laksana bukit bersalju karena putihnya.

Meninggalkan hutan mati, hidung kita mulai mencium harum semerbak bunga edelweis yang sedang bermekaran. Edelweis memang bunga abadi yang dengan segala keanggunannya tetap memesona. Wanginya sederhana tapi elegan. Cukup mengobati indera penciuman kita yang diawal pendakian mencium tajamnya bau belerang. Sungguh, suatu keberuntungan bisa menikmati edelweis yang sedang bermekaran.

Setiba di Pondok Salada dan setelah mendirikan tenda, makan siang siap dihidangkan. Biarpun makan seadanya, tapi itulah makan siang termewah di dunia.

Betapa tidak, kami makam beratapkan langit biru dan dibelai sejuknya angin sepoi-sepoi. Ditambah dengan bukit-bukit hijau yang mengelilingi, dan tak ketinggalan harumnya bunga edelweis yang sesekali tercium karena dibawa angin, tak berlebihan bila makan kali ini disebut makan siang termewah di dunia. Sempurna!

Setelah kenyang dan beristirahat sejenak, kami pun bersiap menuju ke alun-alun. Perjalanan naik ke alun-alun ditempuh sekitar 2 jam. Karena jalur pendakian semakin naik, tak ayal nafas kami pun mulai ngos-ngosan.

Tetapi sekali lagi, keindahan pemandangan yang kami temui sepanjang jalan mampu mengalahkan rasa lelah dan putus asa. Apalagi ketika tak lama kemudian, sebuah padang luas terbentang di hadapan kami.

Di suatu sore yang indah, sekumpulan edelweis di padang luas ini seolah berlomba memamerkan harum bunganya yang sedang bermekaran. Seolah tak mau melewatkan momen indah ini, kami semua berlari-lari dan berteriak-teriak seperti anak kecil di antara rimbunnya edelweis. Dari mulai mencium, tiduran dibawahnya, dan bahkan ada yang bersujud syukur di dekat edelweis sambil mengagungkan asma Illahi berulang-ulang.

Terimakasih Tuhan, karena kami diberi kesempatan untuk menikmati semua keindahan ini. Kami tahu ini masih belum seberapa dibandingkan dengan segala keindahan yang Engkau karuniakan kepada kami. Semoga kelak kami diberi kesempatan untuk menikmati anugerah-anugerah yang lain yang ada di muka bumi ini. Amin.

Foto lengkap lihat disini 

{ 0 komentar... read them below or add one }

Post a Comment


Followers