Paket Berisi Bom Lolos ke Bandara
JAKARTA – Sebuah paket kiriman yang diduga bom ditemukan di kargo PT Pos Indonesia Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Jumat dini hari (25/1). Tim Gegana Polda Metro Jaya langsung mengamankan paket tersebut dengan meledakkan dua kali.
Paket itu teridentifikasi pada pukul 04.15 Wita. Berukuran kardus sepatu. Saat dibongkar petugas Pos Indonesia bersama pihak Duta Prima Kargo, benda tersebut berbentuk tabung. Di dalamnya terdapat dua kabel merah yang tidak tersambung, beberapa butir paku yang sudah berantakan, dan beberapa benda mencurigakan lainnya.
Paket yang dikirim dari Pekalongan, Jateng, lalu menuju Pos Indonesia Cabang Pasar Baru, Jakarta, itu tercatat dengan nama pakan ikan. Pengirimnya berinisial K dengan alamat Ketanggan Gringsing, Batang, Pekalongan. Paket tersebut dikirim kepada ”A” (Toko Ratu Tekstil) Jalan Raya Mandala No 148 Merauke, Papua, 99614.
Gustamar Soleh, manajer Audit Mutu dan Operasi PT Pos Indonesia Kargo Bandara Soekarno-Hatta, mengatakan bahwa paket tersebut rencananya diantarkan dengan pesawat Garuda GA 610 dengan jadwal penerbangan pukul 13.15.
Satu unit mobil Gegana beserta sepuluh anggotanya tiba di Kantor Kargo PT Pos Indonesia pukul 11.30 Wita. Mereka langsung menuju tempat penyimpanan paket yang diduga bom. Petugas mengamankan sementara paket tersebut ke dalam brankas di dalam salah satu ruang kantor.
Tim Gegana memeriksa paket tersebut sekitar sejam. Setelah memastikan paket tersebut adalah bom, petugas meledakkan dua kali. Yakni, pada pukul 11.40 dan 12.05. Kemudian, sisa paket dibawa ke laboratorium forensik Mabes Polri.
Deputi Senior General Manager PT Angkasa Pura II Bram Bharoto Tjiptadi akan meminta pertanggungjawaban pihak perusahaan jasa titipan (PJT). ”Kami sangat menyayangkan dengan lolosnya paket ini sampai masuk ke area bandara. Untungnya petugas X-ray dapat segera mengetahui. Harusnya instansi yang terkait tidak sembarangan menerima barang,” katanya.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Suhardi Alius menjelaskan, berdasar pemeriksaan awal, bom itu diduga berjenis bom ikan. ”Namun, karena ada unsur paku, ini menjadi perhatian penting kami,” katanya. ”Kalau ini benar merupakan paket bom rakitan, maka bisa dipastikan ini cara baru, yakni menyusupkan bom melalui pesawat,” sambungnya.
Penyusupan bom melalui pesawat pernah dilakukan jaringan Al Qaeda Yaman. Mereka menyusupkan printer berisi bom melalui paket kargo ke Amerika Serikat (AS). Intelijen Arab Saudi menemukan indikasi itu dan memberi tahu pihak AS. Paket tersebut dikirim melalui pesawat Emirates yang berhasil dihentikan di Bandara Dubai.
Suhardi menjelaskan, pihaknya sudah mengontak Polda Jateng untuk menelusuri pengirim dan Polda Papua untuk menelusuri penerima. ”Dalam satu dua hari ini semoga bisa klir,” katanya.
Sumber media ini di lingkungan antiteror menjelaskan, bom itu tidak mempunyai detonator yang aktif. Artinya, tidak bisa dipicu dari luar. ”Bahannya memang berbahaya, tapi tidak bisa diledakkan,” ujarnya. Meski begitu, sebagai bentuk teror, pengirimnya akan dimintai keterangan. ”Kalaupun itu bahan bom ikan, juga kena pasal pidana,” ucapnya.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment