Laba Maskapai Dunia Diprediksi Capai US$ 8,4 Miliar di 2013

Asosiasi Transportasi Udara Internasional atau The International Air Transport Association (IATA) memperkirakan perolehan target tersebut mengacu pada pertumbuhan penumpang yang diprediksi sebesar 4,5% dengan pertumbuhan angkutan kargo sebesar 1,4%.
"Kita memasuki tahun 2013 dengan beberapa optimisme. Kepercayaan diri bisnis naik. Situasi zona euro lebih stabil dibandingkan tahun lalu dan upaya Amerika Serikat menghindari tebing fiskal," ujar Chief Executive Officer (IATA), Tony Tyler dalam keterangan tertulis IATA, Sabtu (2/2/2013).
Dia mengaku kenaikan harga bahan bakar yang tinggi masih akan membebani target industri penerbangan global. Hal lain terkait pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang diproyeksikan hanya sebesar 2,3%.
Tapi, dia yakin, berbagai improvisasi bisnis akan meningkatkan pasar penerbangan termasuk kargo yang kondisinya turun di 2012. Optimisme juga karena adanya pertumbuhan penumpang di 2012 yang mencapai 5,3%.
"2013 memang tidak akan menjadi tahun maskapai meraih profitabilitas besar, tetapi kita harus melihat beberapa perbaikan pada 2012, " lanjut Tyler.
Dia menilai pertumbuhan penumpang dan perolehan laba masih menjadi tanda adanya pertumbuhan kuat pada 2012 meskipun kondisi perekonomian dunia dalam dua belas bulan terakhir cukup buruk.
Berdasarkan data IATA, keuntungan industri maskapai global di 2011 adalah sebesar US$ 7,9 miliar.
Perolehan laba tersebut hanya sebesar 1,3% dari perolehan pendapatan sebesar US$ 598 miliar. Sementara pada 2010 lebih besar lagi mencapai US$ 15,8 miliar.
Dia mengatakan para maskapai sangat berhati-hati dalam mengelola usaha mereka sebagai upaya tetap meraih keuntungan. Terutama langkah menjaga tingkat kapasitas penumpang (load factor).
Hal ini dilakukan melalui pertumbuhan dan utilisasi pesawat yang tinggi membantu maskapai penerbangan meraih keuntungan meskipun terbebani harga bahan bakar yang tinggi.
Kenaikan penumpang dan perolehan laba, menurut dia, juga menjadi tanda jika penggunaan transportasi udara yang terintegrasi telah menghubungkan dunia yang terdiri dari banyak negara.
Dia menyebutkan kenaikan penumpang sebesar 5,3%, turun sedikit dibandingkan 2011 yang mampu tumbuh 5,9%. Sementara untuk load factor mencapai 79,1%.
Kenaikan penumpang tersebut, terbanyak sebesar 6% berasal dari rute internasional. Pertumbuhan terkuat berasal dari pasar negara berkembang, khususnya Timur Tengah (15,4%), Amerika Latin (8,4%) dan Afrika (7,5%).
Sementara pertumbuhan penerbangan udara untuk rute domestik hanya 4%. Cina (9,5%) dan Brazil (8,6%) adalah pemain terkuat di rute domestik. Sementara India adalah yang paling lemah dengan kontraksi 2,1%. (Nur)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment