Binaga Tours & Travel Segera Menyelenggarakan Keberangkatan Ibadah Umroh anda, hanya dengan Rp. 18 juta anda bisa umroh bersama kami selama 11 hari di Mekkah dan Madinah
Kami menjual tiket pesawat terbang dengan harga promo & murah
Terima Kasih karena Anda telah meluangkan waktu untuk berkunjung ke website kami ini Binaga Tour & Travel .Buat seluruh pelanggan Binaga Tour & Travel yang telah setia dan mempercayai kami selama ini, kami akan meningkatkan Mutu Pelayanan demi menjaga kepercayaan seluruh pelanggan kami, dan kami juga akan terus meng-update berita pesawat setiap harinya untuk anda
Kami juga membuka kesempatan bagi rekan rekan semuanya yang berjiwa bisnis untuk bergabung bersama kami dalam menjalankan bisnis ini. Jika anda tertarik dan serius untuk mendapatkan penghasilan yang tidak terjangkau, Silahkan klik disini
Saat ini Anda dapat melakukan pemesanan tiket pesawat kepada kami melalui:
Reservasi tiket secara online Cek Tiket Online disini
bisa lewat SMS/telepon
08127015790
Yahoo Messenger : ymsgfinancebtm_cars
email :
ruly.abdillah@gmail.com
dengan menyebutkan Nama Penumpang, Rute Pesawat dan Tanggal keberangkatan
- Pembayaran bisa lewat transfer via ATM, internet banking atau mobile banking
- Dapatkan harga tiket pesawat yang lebih murah dari harga di website maskapai
- E-tiket bisa dikirim lewat email
- Silahkan Lakukan Pembayaran Ke Rekening Dibawah Ini
BCA Cabang Nagoya - Batam
No Rekening :
3403431059
Bank Mandiri Cabang Batam Industrial Park
No Rekening :
1090009967308
Bank BNI Cabang Sei Panas - Batam
No Rekening : 0214822882
Bank Syariah Mandiri - Batam
No Rekening : 0387116703
Atas Nama : Ruly Abdillah
Jika ada yg ingin di tanyakan Hubungi Kami melalui nomor di bawah ini :
Binaga Tours & Travel (Ibu Alda)
Griya Batuaji Asri Tahap 1 Blok X No. 19 - Batam
08127015790
085264824843
Email : ruly.abdillah@gmail.com
JAM KERJA PUKUL 08.00 - 21.00 WIB
Home » Wisata » Hanya di Indonesia! Si Pemburu Paus dari Lamalera
Hanya di Indonesia! Si Pemburu Paus dari Lamalera
Diposkan oleh Ruly Abdillah Ginting on Monday, January 21, 2013
Hanya di Indonesia! Si Pemburu Paus dari Lamalera
Lembata - Tradisi berburu paus di Desa Lamalera, Kabupaten Pulau Lembata, NTT, sudah dikenal wisatawan sampai mancanegara. Inilah kisah seorang Lemafa, sebutan bagi pria pemberani yang bertaruh nyawa untuk berburu raksasa laut itu.
Gorgorius Tapoona, begitu nama pria ini. Dia menghampiri saya yang sedang melihat-lihat bengkel 'peledang', kapal khusus berburu paus di pinggir pantai Desa Lamalera. Ia tampak santai dengan kaos oblong biru tua dan celana motif tentara.
Dibandingkan ukuran tubuh pria pada umumnya, Gorgorius tergolong kecil. Namun dibanding pria usia 47 yang lainnya, tubuh Gorgorius kekar! Otot menonjol di bagian lengan dan kakinya. Kepalanya botak, kulitnya cokelat tua akibat banyak berinteraksi dengan matahari. Di tangan kanannya terpatri tato salib.
"Jadi lemafa (ahli bidik paus-red) bukan karena keturunan... Tapi kemauan," kata Gorgorius, membuka percakapan dengan detikTravel pada Minggu (20/1/2013) siang.
Gorgorius adalah salah satu dari 100-an lemafa yang tinggal di Desa Lamalera, Kabupaten Pulau Lembata, NTT. Walaupun tak ditunjuk secara adat, jadi lemafa bukannya tanpa syarat.
"Harus bisa berdiri di ujung kapal. Seimbang," tegasnya.
Ini bukan perkara mudah. Berdiri di ujung perahu yang digoyang ombak, tanpa jatuh, butuh keahlian khusus. Sebelum menjadi lemafa, Gorgorius sudah bisa melakukannya di perahu yang lebih kecil dari 'peledang'.
"Saya jadi lemafa mulai umur 25, sudah 22 tahun. Nggak ada aturan jadi lemafa mulai umur berapa, atau selesai umur berapa. Selama kita merasa bisa, tetap jadi lemafa," tutur pria kelahiran 18 Mei 1969 ini.
Bagi warga Lamalera, berburu paus adalah tradisi turun-temurun. Tiap 2 Mei-30 September tiap tahun, paus bermigrasi dari Australia ke arah utara. Inilah saat-saat paus biru melintasi perairan Pulau Lembata.
Sebelum memulai ritual berburu, tepat tanggal 29 April, kepala desa melakukan seremonial adat Tobo Nama Fata. Tujuannya untuk penyelesaian masalah suku dan tuan tanah. Tanggal 1 Mei, berlangsung Misa Leva dengan tradisi Katolik untuk memohon restu kepada Tuhan.
"Banyak pantangan yang harus diikuti waktu berburu, bahkan seminggu sebelumnya. Tidak boleh bicara kasar, harus berdoa sebelum melaut. Bahkan di peledang, sesama penumpang nggak boleh panggil nama. Harus 'bapa', anak kecil sekalipun," jelas Gorgorius.
Dalam 1 peledang, setidaknya ada 9-15 laki-laki yang ikut bersama lemafa. Sesaat setelah peledang melaut, sang lemafa sudah siap posisi. Berdiri di ujung kapal, memegang sebuah 'tempuling'. Ini adalah tombak bambu panjang, dengan ujung kait besi. Setelah diuji keseimbangan, para lemafa diuji kekuatan. Tempuling itu panjangnya mencapai 4 meter dengan berat sampai 10 kg.
"Ujung kait besinya sudah diikat ke tali sebelum dikait ke ujung tombak. Kami menombak pausnya kemudian membiarkan kait itu di badan paus. Kapal lalu mengikuti ke manapun arah paus, sampai dia lemah, baru ditarik ke pantai," kata Gorgorius, pandangannya menerawang.
Lalu bagaimana mereka bisa tahu cepat atau tidaknya si paus melemah? Para lemafa sudah punya teori tak tertulis soal titik lemah si paus biru. Lemafa tidak menombak dari ujung kapal. Mereka melompat ke lautan, membidik bagian bawah sirip sebelah kiri, tepat di jantung.
Tapi kejadian peledang yang dibawa jauh oleh paus juga pernah terjadi. Gorgorius bercerita, pada 1995, ada peledang yang dibawa paus sampai pesisir Australia. Saya kaget bukan kepalang dengan cerita Gorgorius.
"Tapi itulah risiko kami. Hidup mati di peledang, akan kami terima. Kecelakaan, risiko kami juga. Makanya hati lemafa harus bersih betul. Di sini orang percaya, apa yang terjadi di peledang tergantung perbuatan," katanya.
Sepanjang Gorgorius bercerita, saya terpana. Baginya dan seluruh masyarakat Lamalera, paus adalah sumber rejeki dan kehidupan. Sebelum beranjak pulang, saya pun mengutarakan pertanyaan yang sedari tadi mengganjal. Berburu paus bukannya hal yang kejam?
Tersenyum, Gorgorius menjawab. "Kami tidak menombak puluhan, ratusan paus biru yang lewat setiap hari di sini. Selama musim berburu itu mungkin 2-3 ekor paus. Kami sudah berdoa untuk mereka (para paus) juga. Mereka pasti membawa manfaat untuk manusia. Dan memang benar."
Sekali lagi, masyarakat tradisional Indonesia membuktikan, mereka jauh lebih bijaksana dari pada yang disangka orang kebanyakan.
{ 1 komentar... read them below or add one }
SAYA PAK DADANG INGIN BERBAGI CERITA KEPAAHWA SAYA INI DULUNYA ORANG YANG PALING SENSARA DIDUNIA.SETIAP HARI ISTRI SAYA SELALU MENGELUH TENTAN MASALAH EKONOMI BAHKAN KAMI PERNAH TIDAK MAKAN DALAM 1 HARIL 1 MALAM,KE ESOKAN HARINYA ADA TETANNGA KAMI YG MEMBAWAKAN MAKANAN DAN TIDAK DISENGAJA DIA JG BERCERITA TENTAN MASALAH HIDUPNYA DULU DAN AKHIRNYA DIA MEMBERIKAN NO AKY SUGENG..TIDAK BERPIKIR PANJAN SY LANSUN MENGHUBUNGI AKY SUGENG DAN ALHAMDULILLAH BELIAU SANGAT MEMBANTU SAYA DAN SY SANGAT BER TERIMAKASIH KEPADA AKY SUGENG ATAS BANTUANNYA YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA YAITU (3692) SYUKUR ALHAMDULILLAH BERHASIL DAN KINI SAYA SANGAT BAHAGIA MELIHAT KEHIDUPAN KELUARGA SAYA YG SUDAH JAUH LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA DAN MEREKA JUGA TDK PERNAH LAGI MENGELUH MASALAH KEUWANGN,,KAMI JG SUDAH BERENCANA INGIN MEMBUKA TOKO SENDIRI ITU SEMUA BERKAT BANTUAN AKY SUGENG DAN BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA YG MEMERLUKAN BANTUAN AKY SUGENG SILAHKAN HUB 082318977769 SILAHKAN ANDA MEMBUKTIKANNYA SENDIR
Post a Comment